Bantu Total



Politik dapat diartikan seni mengelola kemungkinan dan atau ketidakmungkinan. Pada negara kita yang menganut sistem demokrasi, hari ini melaksanakan Pemilu terbesar dan bersejarah. Coblosan untuk lima surat suara.

Masa kampanye berakhir tiga hari lalu. Namun segala hal sudah ditumpahkan, dikeluarkan oleh kandidat. Strategi, Sumberdaya, Sumberdana, dan semuanya dipertaruhkan. 

Dinamika yang sangat dramatis. Keringat bercampur air mata. Tawa, letih bertukar amarah.

Segala teori komunikasi telah diterapkan kandidat untuk memungut hati pemilih. Untuk mengerakkan tangan guna mencoblos nomer yang diharapkan.

Tapi hari ini, hasil akan segara diketahui. Menyusul berikutnya tawa kemenangan dan ratapan kekalahan. Entah takdir digariskan pada siapa. Itu prerogatif yang maha Kuasa.

Tetapi selalu ada cerita yang tertinggal. Menggelitik telinga dan jadi bumbu pergaulan. 

Alkisah, seorang calon anggota DPRD dari hari ke hari, melewati entah berapa ratus senja dan berapa lorong lorong permukiman warga. 

Dia pada satu waktu bertandang ke rumah warga, yang ternyata, juga hendak mencalonkan diri menjadi Kepada Desa, selepas Idul Fitri yang tinggal sebulan setengah.

"Pak, saya mohon dibantu. Dukung dan galang dukungan untuk saya," pinta Caleg tersebut, setelah basa basi sebentar.

"Apa keuntungan atau manfaat yang saya dapatkan dari membantu Njenengan," timpal tuan rumah, lugas.

"Saya akan membantu Bapak, saat Pilkades besok. Saya akan bantu total. Omongan saya, bisa dipegang," dia meyakinkan penuh antusias.

"Total? Sungguh?!,"

"Iya pak. Sumpah pak. Saya bantu total..... Dua Dus pak," tandas Caleg itu dengan wajah datar.

Si Calon Kades terkesiap kaget, tak berkata kata, hanya bisa mengeryitkan dahi penuh kecewa. Keakraban yang semula terbangun, runtuh seperti pasir pantai tersapu ombak.

Bojonegoro, 17042019


Comments

  1. Nnti saya bantu untuk "boom" satu pcs,,

    ReplyDelete
  2. 1 tahun telah berlalu, menanti janji yang tak jua ditepati...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Masker

Merebut SPPD Malaikat

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu